Menaker RI dan Sekjen APO Bahas Perluasan Kolaborasi untuk Peningkatan Produktivitas
TOKYO JEPANG – Media OutReach – 5 Desember 2022 – Menteri Tenaga Kerja Indonesia Dr. Ida Fauziyah mengunjungi Sekretariat Asian Productivity Organization (APO) di Tokyo pada tanggal 30 November 2022 untuk berdiskusi dengan Sekretaris Jenderal APO Dr. Indra Singawinata. Menteri Ida merujuk pada proyek-proyek yang sukses di Indonesia, khususnya yang berfokus pada Green Productivity (GP), yang didukung oleh APO dan berharap dapat memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas nasional.
“Atas nama pemerintah Indonesia, kami mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari APO, khususnya dalam proyek percontohan panel surya PVC di pusat TVET di Sorong, Papua Barat, selesai 2021, dan program pengembangan Badan Sertifikasi Spesialis GP dengan pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Produktivitas dalam Organisasi Produktivitas Nasional Indonesia,” ujar Menkeu. Ia menambahkan bahwa, “Rencana nasional Indonesia 2020–24 mencakup perumusan pengukuran produktivitas di tingkat provinsi dan sektoral; pelaksanaan bagi hasil produktivitas; reformulasi perhitungan upah minimum dengan memasukkan kinerja berbasis produktivitas; dan perluasan jaringan produktivitas melalui pengembangan database dan sistem aplikasi.”
“APO senang proyek berhasil dilaksanakan di Indonesia selama 2021–22 dan telah menyiapkan proposal untuk proyek di tahun 2023,” jawab Sekretaris Jenderal Dr. Indra. Dia menghargai dukungan dan kerja sama Indonesia yang berkelanjutan dan berbagi gagasan tentang program-program masa depan, mencakup pemimpin milenial untuk mendorong pembangunan pedesaan, pariwisata 4.0, dan kepemimpinan perempuan dalam organisasi sektor publik.
APO
APO adalah organisasi antar pemerintah yang didirikan pada tahun 1961 untuk meningkatkan produktivitas di kawasan Asia-Pasifik melalui kerja sama yang saling menguntungkan. APO berkontribusi pada pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan di kawasan ini melalui layanan konsultasi kebijakan, bertindak sebagai wadah pemikir, dan melakukan inisiatif cerdas di sektor industri, pertanian, jasa, dan publik.
APO membentuk masa depan kawasan dengan membantu ekonomi anggota dalam merumuskan strategi nasional untuk peningkatan produktivitas dan melalui serangkaian upaya peningkatan kapasitas kelembagaan, termasuk penelitian dan pusat keunggulan di anggota. Ini nonpolitik, nirlaba, dan nondiskriminatif.
Keanggotaan saat ini adalah 21 negara, terdiri dari Bangladesh, Kamboja, Republik Tiongkok, Fiji, Hong Kong, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Jepang, Republik Korea, Lao PDR, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Turkiye, dan Vietnam.
sumber: macau bisnis